"CONTOH LOGIKA INDUKTIF DAN LOGIKA DEDUKTIF
"
Logika
atau penalaran merupakan suatu proses berfikir yang menghasilkan pengetahuan
baru, yang pada hakikatnya pengetahuan tersebut dihasilkan dari penalaran yang
mempunyai hukum dasar kebenaran melalui proses berfikir yang harus dilakukan
dengan cara dan prosedur tertentu. Dari cara berfikir tersebut tentunya akan
menghasilkan suatu kutipan kesimpulan yang ideal dan di anggap valid dengan
cara yang dilakukan tersebut. Cara penarikan kesimpulan yang valid disebut logika. pada dasarnya logika dapat di
artikan dalam beberapa pengkajian yang luas untuk berfikir secara valid. Dalam penalaran
ilmiah, proses untuk mencapai kebenaran ilmiah dikenal dengan dua jenis cara
penarikan kesimpulan yaitu Logika
Induktif dan Logika Deduktif. berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut antara penalaran induktif dan deduktif.
1. LOGIKA
INDUKTIF
Logika
induktif ini sendiri dapat di devinisikan sebagai penarikan kesimpulan dari
kasus-kasus individual yang benar adanya dengan sifat yang khusus dan telah di
akui bahwa valid secara ilmiah yang akan menjadi sebuah kesimpulan yang
bersifat umum. Sudah dijelaskan di atas bahwa logika induktif akan menghasilkan
simpula yang umum dari pernyataan yang khusus, jadi pada pemaparan logika
induktif di bedakan dari beberapa bentuk penalaran, diantaranya adalah:
a. Generalisasi:
Generalisasi merupakan
proses penalaran yang berdasarkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat
tertentu untuk menghasilkan simpulan yang bersifat umum atau luas.
Contoh Generalisasi
adalah:
-Mobil membutukan bahan
bakar untuk bergerak.
-Kapal membutuhkan
bahan bakar untuk berlayar.
-Pesawat membutuhkan
bahan bakar untuk terbang.
-Jadi, semua
transportasi membutuhkan bahan bakar agar bisa bergerak.
b. Analogi:
Analogi adalah cara
penalaran dengan membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai sifat yang
sama.
Contoh analogi adalah:
-Ani adalah mahasiswa
prodi telekomunikasi Polines.
-Ani dapat lulus dengan
nilai baik.
-Budi adalah mahasiswa
prodi telemunikasi Polines.
-Maka, Budi dapat lulus
dengan nilai baik.
c. Hubungan
Kausal:
Hubungan kausal
merupakan jenis logika induktif yang penalaranya diperoleh dari gejala-gejala
yang saling berhubungan.
Contoh hubungan kausal
adalah:
-Ban bocor ini membuat
mobil tidak bisa digunakan
-Terlambat kuliah
membuat aku tidak boleh mengikuti ujian minggu depan.
2. LOGIKA
DEDUKTIF
Logika
deduktif ini sendiri merupakan penarikan kesimpulan yang di peroleh dari
kasus-kasus yang sudah umum untuk menjadi sebuah kesimpulan yang ruang
lingkupnya bersifat khusus atau individu. Jika penalaran deduktif adalah suatu
proses berfikir yang pernyataan bersifat umum ditarik menjadi suatu rangkaian
kesimpulan yang bersifat khusus dan valid. penarikan kesimpulan secara deduktif
ini biasanya menggunakan pola pikir silogisme, silogisme ini disususn dari dua
buah atau lebih pernyataan dan
menjadi sebuah suatu kesimpulan. Pernyataan yang mendasari silogisme ini
disebut dengan permis, permis tersebut di bedakan menjadi dua yaitu permis mayor dan permis minor. Sedangkan
untuk mendapatkan suatu kesimpulan penalaran deduktif merupakan pengetahuan
yang didapat dari penalaran itu didapat dari kedua permis tersebut. Namun,
penarikan kesimpulan itu didapatkan secara langsung dan tidak langsung, jika
penarikan langsung ditarik dari satu permis dan penarikan tidak langsung
ditarik dari dua permis.
Contoh
logika deduktif adalah:
-Semua
mahasiswa Prodi Telekomunikasi Polines perlu nilai untuk lulus
-Ani
adalah mahasiswa Prodi Telekomunikasi Polines
-Jadi,
Ani perlu nilai untuk lulus dari Prodi Telekomunikasi Polines.
Jadi
kesimpulan diantara logika induktif dan logika deduktif ini adalah jika ingin
mendapatkan pengetahuan almiah kedua penalaran tersebut dapat di gunakan secra
bersamaan untuk saling mengisi fungsi diantara logika tersebut.
Upaya
menemukan kebenaran dengan cara memadukan penalaran deduktif dengan penalaran
induktif tersebut melahirkan penalaran yang disebut dengan reflective thinking
atau berfikir refleksi. Proses berfikir refleksi ini di perkenalkan oleh John
Dewey (Burhan Bungis:2005;19-20).
GOOD INFORMATION AND KNOWLEDGE, THANK U SOO MUCH
BalasHapusKok apik men😂
BalasHapusMantap 👍
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusTerimakasi
BalasHapusTerimakasih🙏🙏
BalasHapus