Rabu, 23 April 2014

CONTOH METODE EKSPERIMEN (PENGUJICOBAAN)



Sebenarnya ada banyak contoh dalam penelitian eksperimen, karena dalam penelitian eksperimen biasanya adalm bidang teknologi, ilmiah ataupun eksak. Penelitian eksperimen ini sendiri untuk membuktikan secara data ataupun bukti nyata dalam penelitian dalam masalah hipotesis yang telah di angkat.
Contoh : Radiasi gagdet yang terlalu lama pada fungsi otak pada umur di bawah 5    tahun.
Anak usia di bawah 5 tahun sekarang ini lebih sering bermaian dengan gagdet dari pada dengan mainan tradisional, mainan nyata. Jika terlalu lama anak terkena radiasi akan berdampak ke kesehatan, fungsi otak , dan pola pikir anak.
Ruang lingkup yang perlu diperhatikan dalam penelitian eksperimen ini adalah:
1.      Kapan atau waktu
Penelitian ini perlu di susun secara terjadwal karena penelitian ini membutuhkan waktu yang lama untuk membuktikan dampak pada fungsi otak jika terlalu lama  dan itu terjadi dalam kurun waktu yang sering oleh paparan radiasi gagdet. Karena yang diteliti anak usia di bawah 5 tahun harus bisa di kondisikan dalam jam-jam di kondisikan.
2.      Siapa yang terlibat
Subjek sebagai yang diteliti atau siapa subjek yang meneliti dalam penelitian eksperimen ini. Karena yang terlibat dalam yang diteliti ini adalah anak umur di bawah 5 tahun.
3.      Bagaimana proses penelitian itu terjadi
Penelitian eksperimen ini di rancang secara rinci bagaimana radiasi ini apakah berdampak buruk bagi fungsi otak anak usia di bawah 5 tahun, karena anak umur di bawah 5 tahun masih masa pertumbuhan dan cepat sekali mencerna sesuatu yang dia serap. Harus dikondisikan juga roses penelitian ini di buat semenarik mungkin.
4.      Apa yang di harapkan
Apa saja yang dibuhkan peralatanya agar anak-anak merasa nyaman, biaya yang dibutuhkan, apa yang akan di hasilkan dalam penelitian ini, apa teori pendukungnya, apa faktor yang mendasari penelitian ini dilakukan.
5.      Dimana penelitian dilakukan
Dimana penelitian di lakukan juga harus fikirkan secara baik, karena yang d teliti adalah anak usia di bawah 5 tahun. Harus di buat semenarik mungkin agara anak-anak tersebut merasa nyaman dan baik secara emosional atau sikis nya. Jika kondisi anak dalam kondisi yang tidak nyaman penelitian ini akan terhambat.

METODE EKSPERIMEN (MENGUJICOBAKAN)



Suatu penelitian yang telah direncanakan untuk mendapatkan jawaban berupa data dari suatu masalah atau untuk menguji hipotesis. Sebelum melakukan pengujicobaan dalam penelitian eksperimen maka segala sesuatu baik berupa data, alat, tempat, waktu, biaya, dan siapa saja yang melakukan sudah di siapkan atau di rancang terlebih dahulu. Ruang lingkup dalam penelitian eksperimen ini juga sudah di siapkan dengan baik, misalnya :
1.      Kapan dan waktu nya penelitian eksperimen itu akan dilakukan sudah terjadwal dengan baik agar semua penelitian tertata waktunya.
2.      Siapa saja yang terlibat di dalam penelitian eksperimen itu.
3.      Diaman tempat yang sesuai dan tepat untuk melakukan penelitian eksperimen (dikondisikan).
4.      Apa saja kegiatanya, apa saja data yang diperoleh sebagai pendukungnya, apa saja yang akan diteliti, apa saja alat yang digunakan, apa saja urutanya dalam penelitian eksperimen ini, apa saja hasil yang akan diinginkan untuk menjawab masalah yang ada dalam penelitian ini.
5.      Mengapa penelitian ini dilakukan dan jawaban atau hasil apa yang diinginkan. Ada pedoman atau teori pendukung untuk penelitian ini.
Biasanya penelitian eksperimen ini berhubungan dengan penelitian dalam bidang ilmiah untuk mendapatkan hasil dari bahan yang di uji, pengujian penelitian ini biasanya berupa data utnuk membuktikan masalah yang timbul dalam menguji suatu hipotesis. Rasa ingin tahu dari peneliti juga akan membuat penelitian itu semakin sempurna karena jika terjadi kegagalan akan timbul rasa ingin terus menciba sampai hasil yang diinginkan itu terwujut atau mendapatkan kesimpulan dalam penelitian.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode eksperimen adalah:
1.      Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian tersebut.
2.      Susun jadwal atau waktu penelitian agar tertata baik.
3.      Biaya yang di gunakan dalam penelitian diperhitungkan terlebih dahulu.
4.      Catat hasil penelitian dalam bentuk data atau gambar/video.
5.      Lakukan analisis dan kesimpulan dalam penelitian eksperimen tersebut apakah sama dengan teri yang diacu dan jawaban dalam oeneltian apakan sudah dengan harapan.
6.      Cantumkan sumber jika teori yang di anut dari beberapa sumber.

Senin, 07 April 2014

JUDUL, PERUMUSAN MASALAH, HIPOTESIS PENELITIAN

A.    CONTOH SUMBER
1.      Judul Penelitian
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Dan Eksplanasi Sejarah Terhadap Kemampuan Menulis Kisah Sejarah Oleh Siswa
2.      Perumusan Masalah
a.       Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis kisah sejarah oleh siswa antara yang gurunya berlatar belakang pendidikan sejarah dengan gurunya yang berlatar belakang pendidikan non-pendidikan sejarah ?
b.      Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis kisah sejarah oleh siswa antara yang gurunya menggunakan eksplanasi sejarah model garis besar kronologis dengan gurunya yang menggunakan eksplanasi sejarah model tematis ?
3.      Hipotesis Penelitian
a.       Kemampuan menulis kisah sejarah oleh siswa yang gurunya berlatar belakang pendidikan sejarah lebih baik daripada gurunya yang berlatar belakang pendidikan non-pendidikan sejarah
b.      Kemampuan menulis kisah sejarah oleh siswa yang gurunya menggunakan eksplanasi sejarah model garis besar kronologis lebih baik daripada gurunya yang menggunakan eksplanasi sejarah model tematis
B.     CONTOH PRIBADI
1.      Judul Penelitian
Pengaruh Gadget terhadap perkembangan psikologis anak.
1.      Rumusan Masalah
a.       Apakah pengaruh penggunaan Gadget terhadap gangguan Psikosomatis pada anak?
b.      Apakah pengaruh penggunaan Gadget terhadap kestabilitas emosi pada anak?
2.      Hipotesis penelitian
Perkembangan psikologis anak mempengaruhi (gangguan Psikosomatis) rasa takut atau kecemasan yang akan mempercepat denyutan jantung, stres akut dan kronis semuanya berperan dalam menimbulkan penyakit, dan terhadap sesuatu diluar hal tersebut, anak akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurang interaksi sosial.
Perkembangan psikologis anak terhadap kestabilan emosi pada anak tidak bisa menahan emosi yang tinggi akibat marah bisa membuat anak bertindak pemukulan, perkelahian, bahkan pembunuhan, emosi anak juga bisa naik turun juga.